Friday, July 6, 2012

puisi

Aku, Kau Dan Dia
Pengarang: Novie
Aku sayang kamu
Kamu sayang aku…
Aku sayang dia
Dia juga sayang padaku
Aku, Kau dan Dia…
Terikat dalam Cinta Segitiga
Aku tau ini tak adil untukmu dan dia
Maafkan aku membohongi Kau dan Dia
Aku bingung harus bagaimana
Aku sayang kau dan dia
Aku, Kau dan Dia
dan tak seharusnya cinta segitiga ini terjadi

Wednesday, July 4, 2012

cara diet yang sehat

Cara Diet Sehat

Cara Diet Sehat adalah solusi cermat untuk mengatasi dua hal yang umumnya dialami oleh mereka yang memiliki berat lebih atau obesitas: menurunkan berat badan yang berlebih dan beberapa jenis penyakit tertentu seperti diabetes dan kolesterol. Berat badan atau lemak tubuh yang berlebih memang bisa diatasi dengan beberapa cara, antara lain dengan dilakukan secara medis misalnya dengan cara operasi sampai dengan menggunakan cara yang alami. Namun, perlu kita sadari bahwa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, tahan lama, efektif, dan aman, sebaiknya berat badan berlebih diatasi dengan cara diet yang seimbang dan mempertimbangkan kesehatan.
Diet di sini yang diutamakan adalah diet sehat, yang aman bagi kesehatan dan tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan atau kondisi dari mereka yang melakukan diet. Sedangkan diet yang sehat untuk keperluan medis juga menjadi cara alternatif terbaik bagi mereka yang menderita penyakit tertentu, terutama kolesterol. Selain membuat badan berangsur sehat, efek yang ditimbulkan diet juga akan bertahan lama. Apapun tujuan diet sehat yang dimiliki seseorang, berikut ini cara-caranya.
Cara Diet Sehat yang Pertama: Tentukan Tujuan dan Kenali Tubuh
Hal pertama dan utama yang harus seseorang lakukan dalam melakukan diet yang sehat adalah menentukan tujuan utama dari diet tersebut. Seperti disebutkan diatas, diet sehat cocok dilakukan bagi mereka yang memiliki dua kepentingan; yaitu menurunkan berat badan dan membantu proses pengobatan beberapa penyakit tertentu seperti diabetes dan kolesterol. Oleh karena itu, seseorang harus menentukan tujuan diet, sebelum memulai proses diet karena beda tujuan beda pula hal yang harus  diperhatikan, seperti jenis makanan yang harus dikonsums dan olah raga yang harus dilakukan. Mengenali tubuh sendiri adalah Cara Diet Sehat yang kedua. Mengenali tubuh di sini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti: mencari tahu golongan darah, mengetahui berat badan, dan kecenderungan tubuh untuk memberi efek tertentu pada jenis makanan tertentu.
Cara Diet Sehat yang Kedua: Makan, Minum, Olahraga
Cara berikutnya untuk melakukan diet sehat adalah dengan cara memperhatikan pola makan dan menu makanan yang dikonsumsi. Pada dasarnya, makanan adalah fokus utama dari kebanyakan jenis diet karena makanan berhubungan langsung dengan asupan nutrisi bagi mereka yang melakoninya. Sangat disarankan agar sebelum melakukan proses diet, seseorang membuat daftar makanan yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi atau makanan yang harus dihindari. Selain makanan, salah satu cara untuk diet yang sehat adalah dengan minum air putih sebanyak dua liter perhari, karena ini akan membantu kerja tubuh dalam proses metabolisme. Selain itu, olah raga yang teratur seperti jogging setiap pagi atau fitness dan aerobik setiap sore juga merupakan salah satu Cara Diet Sehat yang terbaik.


manfaat tanaman herbal

Khasiat Tanaman Herbal

Nikmati Kekayaan Khasiat Tanaman Herbal
Khasiat Tanaman Herbal bisa lebih dahsyat dari obat kimia manapun. Anda hanya perlu mengetahuinya, dan mengingat manfaatnya yang spesifik untuk beberapa keluhan kesehatan. Anda bisa mencatat sendiri setiap jenis tanaman beserta Khasiatnya, untuk menjadi pegangan anda dalam mengatasi setiap masalah kesehatan pada anggota keluarga anda sesegera mungkin. Akan lebih baik lagi jika anda bisa mendapatkan Khasiat Tanaman ini dengan cepat dari halaman rumah anda sendiri. Anda pun bisa menolong tetangga atau kerabat anda yang membutuhkan pengobatan alami dengan memanfaatkan Khasiat Tanaman Herbal ini. Menanamnya pun tidak sulit, dan bahkan bisa memberikan anda kegiatan yang cukup menyenangkan di waktu luang anda.

Khasiat Tanaman Herbal yang Mudah Didapatkan
Tanaman pertama yang bisa memberikan Khasiat Tanaman Herbal adalah lempuyang karena kemampuannya menurunkan panas. Anda cukup memanfaatkan bagian rimpang yang berwarna putih kekuningan. Selanjutnya adalah kunyit yang ternyata juga memiliki Khasiat Tanaman Herbal. Kunyit bisa menolong anda meningkatkan daya tahan tubuh, selain menurunkan panas, ataupun menjadi anti radang, anti bakteri, sampai anti oksidan. Cukup ambil bagian rimpang dari kunyit yang berwarna oranye untuk merasakan Khasiat Tanaman Herbal nya. Sambiloto juga memiliki Khasiat Herbal lewat daun dan batangnya. Tanaman herbal ini mampu menurunkan panas, kadar gula darah, mengatasi kencing manis, hepatitis, flu, radang amandel, paru, kanker, hipertensi, keracunan, kencing manis, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi disentri, demam, radang ginjal, bronchitis, TBC, kusta, sampai kencing nanah. Sambiloto sebanyak 6 gram bahkan sama fungsinya dengan parasetamol.

Dapatkan Tubuh Sehat lewat Khasiat Tanaman Herbal
Khasiat Tanaman Herbal selanjutnya bisa didapatkan dari pegagan atau daun kaki kuda. Tanaman yang sering tumbuh liar ini ternyata sangat bermanfaat untuk revitalisasi tubuh serta pembuluh darah, sampai meringankan radang hati. Khasiat Tanaman Herbal ini bersifat menyejukkan sehingga bisa meningkatkan selera makan juga selain menambah tenaga. Tanaman yang awalnya dipandang sebagai tanaman liar yang tidak berguna ini ternyata memiliki Khasiat Tanaman Herbal setara makanan otak. Jadi, mengkonsumsi pegagan bisa mempertajam kemampuan berpikir anda selain meningkatkan memori otak anda. Anda bisa menemukannya dengan mudah di padang rumput, sawah, atau tepi selokan, Bentuk daunnya yang seperti kipas ginjal berwarna hijau biasanya merayap menyelimuti tanah sebagai tanaman sayur. Jika anda ingin menanam pegagan di pekarangan anda, selama tanah di pekarangan anda lembab, terlindung, dan mendapatkan cukup sinar matahari, anda bisa menanamnya dengan mudah dan merasakan Khasiat Tanaman Herbal ini setiap saat.


bela diri aikido dan jurus nya

Aikido

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Aikido
合気道
Shihonage.jpg
salah satu teknik Aikido yaitu (shihōnage)
Fokus Berjarak
Negara asal  Jepang
Pencipta Morihei Ueshiba
Seni pendahulu aiki-jutsu; judo; jujutsu; kenjutsu; sōjutsu
Praktisi ternama Shingen Takeda
Olahraga Olimpiade Tidak
Aikido (bahasa Jepang: 合気道, aikidō) adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan manifestasi dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya Jepang tradisional. Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ueshiba sekitar tahun 1800-an( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei) menjadi sangat diminati berbagai kalangan pada abad modern ini sebagai sebuah gaya hidup. Akar ilmu bela diri aikido terutama berasal dari sebuah tradisi bela diri kuno yang turun temurun hanya dimiliki oleh sebuah keluarga istana, yaitu "[1] Daito Ryu Aiki-Jujutsu (atau ju-jutsu)". Dalam tradisi lama "Jutsu" berarti sebuah "art" atau "seni", sehingga bentuk lama ini mempunyai pakem-nya sendiri sebagai sebuah tradisi dengan tatanan gerak tertentu. "Daito" adalah sebuah nama yang merujuk kepada nama sebuah istana, yaitu Daito. "Daito" merupakan istana milik putra keturunan Kaisar Seiwa bernama Minamoto Genji Yohimitsu. Yoshimitsu diwariskan ilmu ini oleh putra ke enam Kaisar Seiwa yaitu Pangeran Teijun yang sangat menggemari ilmu beladiri. Morihei Ueshiba yang biasa disebut sebagai O-Sensei mempelajari ilmu "Aiki" ini dari guru pewaris ilmu ini yaitu "Sokaku Takeda". "Takeda" adalah sebuah nama keluarga yang tidak lain adalah nama lain dari keluarga "Minamoto". Dengan bakat yang begitu besar, Morihei Ueshiba telah menyebarkan muridnya ke seluruh dunia untuk memperkenalkan keindahan ilmu seni beladiri aikido ini. Saat ini, aikido telah berkembang sekurangnya ke 93 negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan sebahagian Afrika.

Daftar isi

Aikido Indonesia

Secara istilah "Aikido Indonesia" pertama kali digunakan oleh Perguruan Aikido Indonesia di bawah naungan Yayasan "Keluarga Beladiri Aikido Indonesia" yang biasanya dikenal dengan istilah umum "KBAI". Yayasan KBAI ini terbentuk secara resmi pada tahun 1994 di Jakarta dengan para pendirinya yang terdiri dari Bapak Ir. Muhammad Gazali, Bapak. Drs Muhammad Razif dan Ir. Ferdiansyah. Sedangkan aikido di Indonesia secara organisasi telah di organisir pertama kali oleh organisasi yang juga berbentuk yayasan, yaitu "Yayasan Indonesia Aikikai" atau "YIA" pada tahun 1984. Sedangkan menurut informasi lisan (penuturan), sejarah perkembangan aikido di Indonesia telah mulai berkembang sejak sekitar tahun 1970, bersamaan dengan kembalinya para putera Indonesia yang lulus sarjana dari Jepang yang disekolahkan Pemerintah RI sebagai akibat pampasan perang Jepang. Perkembangan aikido dan beladiri impor lainnya dari Jepang sebenarnya tumbuh dalam kurun waktu yang kurang lebih sama. Tetapi seni beladiri Kempo, Karate, Jujitsu dan Judo menjadi lebih dahulu populer dibandingkan Aikido pada masa itu. Dan pada kenyataannya seni beladiri aikido baru mulai tumbuh sejak tahun 1990 di Indonesia.

Sejarah

Morihei Ueshiba, penemu Aikido.
Aikido diformulasikan sejak akhir 1920-an sampai dengan 1930-an hingga pada bentuknya yang sekarang oleh Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei, 14 Desember 1883-26 April 1969, disebut juga sebagai o-sensei 大先生、翁先生 " guru besar"),[2]. Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama)[3] selain "basis"-nya Daito ryu, menjadi suatu seni beladiri yang unik.[1] Morihei Ueshiba sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat dan mengabdi pada gurunya yaitu Sokaku Takeda. Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk "Mokuroku". Dengan lisensi tersebut Morihei Ueshiba mendirikan sekolah pertamanya dengan nama "Ueshiba Ryu Daito Aiki jutsu" yang kemudian berubah nama menjadi "Aiki Budo" dan akhirnya disempurnakan dengan nama "Aikido".Dojo pertama Aikido didirikannya di Tokyo dan hingga saat ini masih tetap ada dan bernama Aikikai Hombu Dojo, sebagai pusat pengembangan aikido di seluruh dunia.
Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal.[4] Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena penyakit kanker,[5] namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.

Etimologi dan filsafat

Kanji Aikido
Aikido menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi ki (気, prana) individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf kanji:
  • - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan
  • - ki - jiwa, energi kehidupan
  • - - jalan, cara
Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan.[6] Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

Teknik

Berkas:Aikido ikkyo.png
Diagram ikkyō, atau "teknik pertama" Aikido.
Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, lemparan yang tampak sama dengan bantingan.[3] Di banyak perguruan aikido, teknik-teknik pukulan maupun tendangan dalam praktiknya jarang digunakan atau malah dihilangkan. Sebenarnya teknik pukulan dan tendangan di dalam aikido tidak dikenal sedemikian sempitnya, sehingga terdapat istilah "atemi", sebagai suatu cara untuk menggunakan segala kemungkinan seluas-luasnya dalam mendaya gunakan tubuh untuk memukul-menendang dan setaranya (termasuk menggunakan dahi, siku, lutut dan lainnya). Walaupun demikian, dengan berbagai alasan teknik atemi ini cenderung ditinggalkan atau dihilangkan oleh banyak perguruan aikido.
Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis serangan. Gerakannya cenderung melingkar dibandingkan lurus-lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya. Banyak orang tertarik belajar aikido dimulai karena ketertarikannya pada falsafahnya yang cukup tinggi. Tetapi, uniknya justru terletak pada kesinambungan pemahaman antara seorang praktisi dengan seorang filsuf. Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin mengetahui aikido secara cermat adalah dengan "latihan".
Falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki, membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik. Secara umum Aikido dapat golongkan sebagai beladiri kuncian dan pergumulan (Inggris: grappling).[3]
Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya. Namun cara yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkan dirinya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri.
Hingga saat ini Aikido juga banyak memiliki banyak cabang-cabang "teknik" (Inggris: style) yang juga memperkaya teknik-teknik yang tidak meninggalkan teknik dasarnya.[3] lebih menekankan teknik-tekniknya kepada kecepatan dalam mengatasi serangan lawan (nage).

Sistem tingkatan

tingkat sabuk warna tipe
kyū Ceinture blanche.png putih mudansha
shodan Ceinture noire.png hitam yūdansha
Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido hampir sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu sistem Kyu (mudansha, tidak memiliki dan) untuk tingkat dasar dan Shodan (yūdansha, memiliki dan = ahli) untuk tingkat mahir.
Praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan tanda berupa sabuk yang berwarna putih, sementara praktisi yang mencapai tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat. Adapula dojo yang menerapkan sabuk kyu 6 sampai 1 tetap berwarna putih. Shodan adalah tingkatan yang selanjutnya; praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan berupa celana panjang bernama hakama.[6] Celana seperti ini biasa dipakai oleh para samurai pada zaman dahulu.

Referensi

  1. ^ a b Stevens, John (1984). Aikido: The Way of Harmony. Boston, Massachusetts: Shambhala. hlm. 3–17. ISBN 978-0394714264.
  2. ^ Pranin, Stanley (2007). "O-Sensei". Encyclopedia of Aikido.  
  3. ^ a b c d Pranin, Stanley (2006). "Aikido". Encyclopedia of Aikido.  
  4. ^ Saotome, Mitsugi (1989). The Principles of Aikido. Boston, Massachusetts: Shambhala. hlm. 222. ISBN 978-0877734093.
  5. ^ Interview with Shoji Nishio (1984), Part 1 "Wajahnya benar-benar indah seperti topeng wajah Noh orang tua. Jika seseorang meninggal karena kanker, biasanya mengalami penderitaan dan rasa sakit terpancar pada wajah. Tapi, itu tidak terjadi pada O-Sensei. Wajahnya benar-benar indah."
  6. ^ a b Westbrook, Adele (1970). Aikido and the Dynamic Sphere. Tokyo, Jepang: Charles E. Tuttle Company. hlm. 16–96. ISBN 978-0804800044.

Pranala luar

taekwondo

Sparring ( point To be Champion)

The WTF is the largest governing body in Taekwondo, though it is several years younger than the ITF. WTF sparring therefore is the most widely recognized as "TKD" sparring, since literally millions of people watch the fights during the Olympic games.
On this website, we'll refer to WTF sparring as a style of sparring, called Full Contact. The object in WTF sparring is to score more points than your opponent or to knock your opponent out. You can be losing the match 5-0, but if you land that perfect round kick to the side of the head that KO's your opponent, you win!
Of course, if he lands his on you... it's lights out!
The World Taekwondo Federation is located in Seoul Korea
If you were to draw a flow diagram of TKD organizations it would quickly become as confusing as a plate of spaghetti. Best advice you'll get all day... forget about all the organizations, governing bodies, and politics and just train! But in a nutshell, this is kind of what it looks like.
The ITF & the WTF are the two major governing organizations in the Taekwondo world, however not everyone belongs. These days, lots of schools are independent of either group. Still even the independent schools generally do follow the basic structure of one or the other organizations.
So what does it mean if your school isn't ITF or WTF? Probably not much, unless you want a Kukkiwan certification, or if you want claw your way into the politics of one of those governing bodies. (Personally I'd rather spar a Grizzly Bear!)
Being an independent school does give you some latitude in how you train. Some Indie schools are training fighters in both Continuous Point and Full Contact sparring, and with great success. And while your chances of going to the Olympics may be reduced by not being in the WTF family of schools, it's not elminated thanks to the Opens.
The Opens are national competitions that are held to find the best athletes for that country's Olympic Team. The US Open is controlled by the
USAT, or USA Taekwondo, and qualifying athletes may compete, regardless of school affiliation.
Every country that participates in the Olympics has their own governing body that picks their TKD Olympic squad, and to the best of my knowledge they mostly all have an Open competition of some sort to choose the athletes. In Great Britain the
BTCB, or British Taekwondo Control Board, handles the selection to their Olympic Team.
Point sparring....
The main difference beteween Point Sparring and Full Contact Olympic-Style is the degree of force that the athletes utilize. In Point Sparring, the object is to make solid but controlled contact. Generally that's considered to be a good "pop" sound upon impact.
In Point Sparring there is no intent to injure and knock outs are not rewarded with victory. In fact in most associations that I'm familiar with if you knock out our opponent in Point Sparring you will be Disqualified for an Uncotrolled Attack.
There are two main types of Point Sparring, Continuous and Stop Action. In Stop Action Point Sparring, when the corner officials see a point scored they kihap, or yell, and the center referree "stops the action" and checks to see if enough judges saw the point for it to score.
In Continuous Point electronic scoring is used and the corner officials score points by using game controllers like you might find in an old video game. For a point to go up on the board you still need a majority of officials to score it, at virtually the same time. The big difference is obviously that the referee doesn't have to stop the action after every point so the fights are more realistic, and more like Full Contact Sparring. The most common type of Point Sparring is still probably Stop Action, however Continuous Point is a growing trend and I expect it to knock Stop Action into a small footnote in the next few years. The style of Point Fighting determines the strategy that each fighter must employ.
You can read more about
Stop Action point fighting strategy or if you're in the new breed of Continuous Point Fighters go here to find strategy info.
Different TKD associations have different rules about what equipment is required for Point Sparring. At a minimum all agree that Point Sparrers need to wear "Punches" and "Kicks".
If you're new to the Martial Arts and/or TKD you might wonder how you wear "Punches" or "Kicks" but that's just slang for the type of foam rubber padding that's worn over the hands and feet. The padding by the way is there for your Opponents protection, not necessarily yours! Additionally some associations, especially those doing continuous
Point...may require a Hogu. The Hogu is the chest protector that is unique to TKD sparring. It's really a type of armor that's worn to protect the ribs, in this case your ribs! The Hogu, (and the cup for male athletes), is among the only equipment that's worn for your protection instead of your opponents.
As a side note, I fought for years without a Hogu, but now I wear one, even during practice sparring in the Dojang. Why? Well it takes a bit of getting used to wearing something that makes you look and feel a bit like the Michelin Man. They're hot, and can be heavy too. The second reason, is that my ribs don't ache for days after going up against a better athlete anymore! Which means I get to train more, and keep getting better, instead of spending a day or two "recovering."
Here's a shot of me in Helmet, Hogu, Punches and Kicks (not pictured). This is my standard attire for Continuous Point Sparring in the USSSA style. Some Continuous Point rules don't require the Hogu, so you may need to check with your instructor or the tournament official to see what's required for you.
Under my Dobok top, you can't see, but I'm wearing elbow and
forearm pads. These are required by my school, but not my association. The reason we require elbow pads is that we block kicks to Zone 1 with our elbows, and we wear them to protect our opponents who generally don't enjoy a bony jab of the elbow into their instep!
Oh, I almost forgot another required piece of equipment, that's worn for your protection, the Mouthpiece. The Mouthpiece is a rubbery plastic device that fits over your top teeth, and is held in place when you close your mouth. The Mouthpiece isn't there to protect your teeth however, it's to protect your brain!
Evidence suggests that wearing a Mouthpiece can help prevent you from being knocked out, should you get slammed in the chin! And while punches and kicks to the face are not allowed in Point Sparring, accidents do happen!
So where should you get all this stuff? There are lots of sources, including possibly the school where you train. For value and convenience I recommend
Century. They've got a great reputation for both quality and value, and ship quickly.
Wherever you get your supplies make sure they are good quality! Punches and kicks will wear out with regular use, in 6 months to a year (another good reason to price shop), but your Hogu should last for years and years.

Sejarah Teakwondo

Sejarah Taekwondo adalah penting bagi mereka yang berminat. Bagi mereka yang tidak berminat, sudah tentu mereka langsung tidak ambil peduli. Saya yakin ada pelatih Taekwondo yang telah berdekad mahir dalam seni bela diri hingga boleh menjadi pakar kerana daya usaha dan kerajinan dalam latihan, langsung tidak tahu menahu tentang sejarah Taekwondo.

Sejarah Taekwondo moden ini didokumentasikan dengan ketepatan yang munasabah walaupun ianya sering dipertikai oleh organisasi-organisasi berlainan memandangkan secara ia bermula pada tahun 1955 dan berakar umbi selepas Perang Dunia Kedua iaitu dalam tahun 1940’an. Bagaimanapun, Taekwondo itu sendiri sebenarnya adalah berakar umbi daripada sejarah silam pejuang-pejuang bela diri Korea yang telah wujud dalam pelbagai bentuk seni sejak beribu-ribu tahun lagi. Kebanyakan organisasi Taekwondo bersepakat dalam fakta ini namun bertelingkah dalam terjemahanannya.

Topik-topik yang kita akan bincangkan di sini telah diektsrak setepat mungkin berkenaan sejarah Taekwondo bermula dari akar silamnya hingga ke perkembangan terkini, termasuklah daripada tempias-tempias pengaruh daripada seni Jepun iaitu Karate, walaupun fakta ini dinafikan oleh bangsa Korea.

Taekwondo pada sejarah dan tradisinya amatlah goyah. Semasa mempelajari Taekwondo, pelajar mendengar pelbagai versi rujukan sejarah Taekwondo seperti nama-nama Hyung (pattern atau bunga gerakan), dan pelajar perlu mempelajari dan mempersembahkan teknik gerakan dan tradisinya seperti tunduk hormat (bow). Semakin banyak pelajar mengetahui sejarah dan tradisinya, semakin jelas pemahamannya terhadap sesuatu pergerakan teknik dan pattern dalam seni Taekwondo serta sejarah perkembangannya.

Jurulatih Taekwondo biasanya memperkatakan tentang sejarah secara umum dan dengan terma yang meluas, tidak spesifik. Kadangkala apabila seseorang pelajar mendengar jurulatihnya menyebut tentang Dinasti Silla atau Hwarang, perihalnya tidaklah mendalam dan tidak informatif. Sesetengah jurulatih menggambarkan Taekwondo sebagai seni bela diri yang telah lama dan silam yang berasal dari Korea. Keantikan yang cuba digambarkan ini mungkin mewujudkan bahawa ianya satu misteri dan agak menyimpang dari landasan sejarah yang sebenar. Taekwondo sebagai seni bela diri sebenarnya baru berusia kurang lebih 55 tahun. Ianya berakar umbi dari seni-seni Korea yang silam dan pelbagai, dan seni-seni bela diri dari Negara lain termasuklah Jepun. Namun seni bela Taekwondo sebenarnya diperkembangkan dalam tahun 1945 hingga 1955 dan hanya dikenali dengan nama Taekwondo pada tahun 1955.

Taekwondo adalah seni bela diri rasmi Korea. Ianya unik dan menggambarkan isipatinya dari negara Korea. Di Negara asalnya Korea, tidak ada seni bela diri yang lain yang boleh menandingi pengaruh Taekwondo. Sesetengah berpendapat Taekwondo di Korea mempunyai ciri-ciri diplomatik yang efektif dalam memperluaskan budaya bangsa Korea di seluruh dunia. Namun Taekwondo itu sendiri mempunyai masalah pengenalan identiti berikutan kekeliruan dan salah tafsir dalam sejarah asal-usulnya dan proses perkembangannya.

Penulisan dalam sejarah Taekwondo biasanya menggambarkan Taekwondo sebagai produk kebudayaan Korea yang unik yang dibangunkan berkurun lamanya semenjak era Tiga Kerajaannya. Walau bagaimana pun, pengaruh utama datang dari seni Karate dari Jepun yang dibawa masuk ke Korea melalui penjajahan tentera Jepun seawal 1900.

Selepas Perang Dunia Kedua, ahli-ahli seni bela diri Korea yang seterusnya menjadi pengasas Taekwondo mula “menKoreakan” Karate Jepun yang mereka pelajari semasa zaman penjajahan supaya ianya lebih menggambarkan budaya Korea dalam amalan seni tersebut. Mereka mula menggabungkan cebisan-cebisan elemen seni bela diri yang dikenali sebagai Subak dan Taekkyon dalam latihan seni Karate. Ini melibatkan pemilihan nama-nama Korea dalam teknik karate sebagai usaha menjadikan ianya berevolusi dari sejarah Korea silam yang tersendiri. Nama baru diberi iaitu “Taekwondo”.

Usaha pengasingan pengaruh Jepun dalam Karate telah menyebabkan Taekwondo itu sendiri berpecah kepada dua entiti; sebagai satu seni bela diri tradisional dan sebagai satu sukan kompetitif. Taekwondo tradisional masih mengekalkan prinsip-prinsip latihan sebagaimana diamalkan dalam Karate seperti Kata dan falsafah, sementara Taekwondo sukan kompetitif dianggap satu cabang seni Taekwondo tradisional.

Konsep seni bela diri dibangunkan di Negara Jepun yang dimulakan dengan kewujudan seni tentera berpedang yang menjadi keperluan di medan perang hinggalah berkembang menjadi suatu falsafah kehidupan (tao). Konsep falsafah ini sebagaimana diaplikasi dalam kemahiran bertempur tidak wujud di Korea. Aktiviti fizikal terutama dalam seni pertempuran telah menjadi suatu perkara yang tidak mendapat penghormatan dan tanda-tanda kurangnya didikan di peringkat awal era pemerintahan Dinasti Joseon. Pendedahan terawal Korea dalam konsep seni bela diri adalah menerusi latihan dalam Judo dan Kendo semasa penjajahan Jepun iaitu awal 1900’an. Konsep seni bela diri diperkasakan lagi dengan pengenalan seni Karate dan falsafah-falsafah Jepun yang lain.

Taekwondo bukan sahaja mempunyai sejarah fizikal, malah sejarah kerohanian juga wujud dalam perkembangannya. Walaupun ianya dicipta tanpa komponen unsure kerohanian tetapi pada dasarnya ia telah berakar umbi dari nilai-nilai kerohanian. Nilai-nilai kerohanian ini mungkin tidak wujud atau kurang diserap dalam kebanyakan Dojang (pusat latigan) di negara lain, ini mungkin disebabkan hubungan yang ada antara Taekwondo dengan Buddhism. Memandangkan majoriti ahli bukan penganut Buddha dan tidak memahami Buddhism, mereka telah mengenepikan unsure-unsur kerohanian dalam Taekwondo. Memahami Taekwondo tidaklah semestinya seseorang perlu menjadi penganut Buddha atau agama lain untuk tujuan itu. Ianya perlu difahami dari sudut prinsip-prinsip asas dan tradisi Taekwondo sebagai contoh ahli diajar untuk mengelak dari penggunaan kekasaran yang tidak perlu dan kenapa ahli ditekankan untuk menggunakan kemahiran bertempur dengan beranggungjawab.

Ramai pelatih Taekwondo mempelajari kemahiran atau skil dalam Taekwondo tetapi begitu sedikit yang mengambil tahu asal-usulnya dan asas kerohaniannya. Mungkin gelaran yang sesuai untuk mereka sebagai pelatih Taekwondo yang tidak matang dan hanya menunjuk-nunjuk. Mereka tahu mempersembahkan teknik tetapi ilmu sebenarnya adalah sedikit. Pelatih-pelatih Taekwondo harus tahu sejarah Taekwondo seperti mana mereka mesti tahu teknik pergerakannya. Taekwondo sering mengalami perubahan dan pembaharuan, maka adalah penting seseorang pelatih mengetahui dan memahami sejarah Taekwondo supaya mereka akan pasti bahawa perubahan yang bakal tiba merupakan cabang sebenar Taekwondo yang asal.

Dalam sistem perundangan jenayah, undang-undang boleh menerima kenyataan saksi-saksi walaupun bertentangan dan itu tidak semestinya ada unsure penipuan. Mereka hanya menyaksikan satu insiden yang sama tetapi dari sudut yang berlainan dengan pandangan mata yang prejudis. Sifat prejudis ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti warganegara, kelas ekonomi, umur dan sebagainya. Sejarah juga dipengaruhi oleh factor yang sama. Sebarang kandungan dalam buku sejarah pasti dipengaruhi dengan keagamaan, bangsa, jantina, fahaman politik dan sebagainya oleh penulisnya.

Rekod berkenaan sejarah Korea silam yang berfaktakan seni beladiri adalah tidak jelas berikutan keadaan transkripnya atau kualiti penulisannya yang telah pudar dan rosak. Disebabkan hal ini, kebanyakan ahli penulis sejarah seni beladiri Korea telah menemui sesuatu yang memberi sokongan terhadap apa jua yang dicatatnya termasuk penulis-penulis seni Taekwondo. Oleh itu, apa yang kita akan bincangkan adalah lebih ke arah atau lebih prejudis kepada Taekwondo. Sejarahnya meliputi maklumat-maklumat dari pelbagai sumber yang berlainan dan kadangkala bertentangan. Perbincangan kita ini tidak memberi jaminan bahawa sejarah yang dipersembah dan dinyatakan di sini adalah suatu fakta yang betul-betul tepat (walaupun usaha dibuat ke arah itu). Cuma kandungan ini boleh disifatkan sebagai komprehensif dan menyeluruh.

Ramai pakar seni beladiri Korea yang moden mendakwa mereka boleh menjelaskan asal-usul sistem mereka yang bermula dari zaman kejatuhan Korea. Malangnya kesemua rekod berkenaan teknik-teknik sebenar seni beladiri Korea silam telah dimusnahkan oleh penjajah Jepun di antara 1909 – 1945. Hanya dua dokumen sahaja yang tinggal iaitu Moo Yeh Jee Bo dan Moo Yeh Do Bok Tong Gi.

Konflik antara Jepun dan Korea wujud berkurun lamanya. Antara 1592 dan 1598, Jepun telah cuba menjajah Korea tetapi mereka ditewaskan. Satu manuskrip ketenteraan China bertajuk Ki Hyu Shin Zu, ditulis oleh Chuk Kye Wang, seorang ahli strategi ketenteraan dan ahli seni beladiri China telah diperoleh oleh tentera Korea semasa pembunuhan seorang Jeneral Jepun. Manuskrip ini kemudiannya dipersembahkan kepada Raja Korea, Sun Jo (1567-1608). Manuskrip tersebut mengandungi sistem persenjataan China dan seni tempur tanpa senjata yang begitu terperinci yang digunakan khas dalam peperangan. Raja Sun Jo begitu tertarik dengan kaedah tersebut sehinggakan baginda menjemput beberapa Jeneral China dan pakar seni beladiri untuk melawat wilayahnya. Raja telah mengarahkan salah seorang Jeneral Korea bernama Han Kyo untuk mempelajari apa yang telah dibacanya dan melalui persembahan jemputan China tersebut serta mengolahnya untuk dijadikan satu sistem baru dalam pertempuran. Sistem ini ditulis dalam enam bahagian dan diterbit sebagai Moo Yeh Jee Bo atau Ilustrasi Seni Beladiri, yang mana ini yang menjadi asas peperangan tentera Korea. Penulisan ini menjelaskan penemuan dan penggunaan teknik bersenjata seperti Sang Soo Do (pedang panjang), Jang Chang (lembing) Dang Pa (lembing tiga mata atau Sai), Kon Bong (kayu panjang) dan Dung Pa (perisai).

Raja Korea Yong Jo (1724-1776) telah memperbaharui penulisan tersebut semasa pemerintahannya. Dua belas pendekatan pertempuran ditambah dan dinamakan semula sebagai Moo Yeh Shin Bo atau Ilustrasi Baru Seni Beladiri. Teknik pertempuran baru yang dimaksudkan adalah Bon Kuk Kum (pedang lurus Korea), Wae Kum (pedang Jepun), Jee Dook Kum (pedang Laksamana), Yee Do (pedang pendek), Sang Kum (pedang kembar), Wae Kum (pedang sabit), Juk Kang (lembing buluh panjang), Hyup Do (lembing berpedang), Kee Jang (lembing bendera), Pyun Kon (kayu panjang dengan hujungnya seperti Nunchaku), Kyo Jun (strategi penyusunan kombat) dan Kwon Bop (tempur tanpa senjata).

Pada tahun 1790, Raja Jung Jo (1776-1800) telah mengarahkan pakar strategi ketenteraan Korea, Yi Duk Moo dan Park Je Ga mengkaji dan memperbaharui serta menamakan semula manuskrip tersebut kepada Moo Yeh Do Bok Tong Gi atau Ilustrasi Lengkap Seni Beladiri yang mengandungi enam bahagian tambahan iaitu Ma Sang (tempur berkuda), Ki Chang (tempur berkuda bersenjatakan lembing), Ma Sang Wol Do (tempur berkuda bersenjatakan pedang), Ma Sang Sang Kum (tempur berkuda bersenjatakan pedang berkembar), Ma Sang Pyun Ko (tempur berkuda bersenjatakan kayu panjang dengan hujung Nunchaku yang pendek) dan Kyuk Koo (sukan berkuda). Ini adalah teks yang menjadi asas rujukan asal-usul seni beladiri Korea. Teknik-teknik yang digambarkan begitu terhad dan pengolahan ilustrasi tidak begitu terperinci, walaupun ianya satu teks yang penting, ianya telah ditulis dalam zaman-zaman pemerintahan yang berlainan justeru ianya bukan satu sumber seni beladiri yang agung.

20 tahun yang lalu pengasas Tang Soo Do Moo Duk Wan iaitu Hwang Kee telah menerbitkan buku bertajuk Tang Soo Doo yang mengandungi kandungan Moo Yeh Do Bok Tong Gi untuk bacaan di seluruh dunia sebagaimana versinya yang asal.

Sejak penubuhan negara Korea silam (dalam tahum 2332 SM atau 1122 SM, bergantung pada sumber rujukan), bangsa Korea terpaksa melindungi kepentingan dan hak kebebasan mereka daripada penjajahan China, Mongol dan Jepun. Hasilnya mereka telah membangunkan sistem seni mempertahankan diri yang digunakan untuk pertahanan individu dan Negara. Bentuk awal Taekwondo telah digunakan dalam ketenteraan di seluruh Korea. Ini digambarkan dalam satu lagu lama Korea yang bermaksud :

“Seni tangan seperti gunanya pisau. Jeneral Chok mengajarnya sebagai seni tentera. Jika seorang cuai salah satu serangan dua tangan, sekelip mata sahaja kepalanya akan terpancung.”

Suh Inhyuk, pengkaji seni beladiri Korea, membahagikan seni beladiri Korea kepada tiga kumpulan, yang dipecahkan mengikut kegunaannya:

Sado Moosul (seni perseorangan). Dihubungkan dengan sukan dan pertandingan.

Pulsa Moosul (seni Buddha). Dihubungkan dengan cara yang diamalkan oleh sami Buddha di kuil yang didekasikan untuk perkembangan moral dan spiritual-fizikal.

Kunjoon Moosul (seni ketenteraan). Dihubungkan dengan cara tentera menggunakan senjata.

Nama-nama awal seni beladiri Korea yang menjadi asas penubuhan Taekwondo adalah Subak dan Taekyon. Begitu sukar untuk membezakan antara dua seni ini. Terdapat rujukan yang menyatakan bahawa Subak menjadi asas Taekyon dan wujud dalam sejarah Dinasti Koryo dalam lingkungan tahun 1147. Rujukan awal Taekyon didapati dalam Chaemulbo, ditulis oleh Yi Song-Gi semasa pemerintahan Raja Jung Jo (1776-1800). Ahli-ahli sejarah menganggap kedua-dua terma ini adalah serupa memandangkan tidak ada garis pemisah yang membezakan antara kedua-duanya. Subak mungkin lebih tua daripada Taekyon, manakala Taekyon mempunyai asas-asas seni Subak dan membuat penambahan dalam teknik kaki. Sejak berkurun Subak dipanggil sebagai Subak-Hi, Subak-Ki dan Subyeokta; manakala Taekyon pula dikenali sebagai Tak-Kyeon, Gak-Hi, Gak-Sul dan Bigak-Sul. Cara-cara pertempuran silam yang lainnya dikenali sebagai Kannyok atau Subak-Chigi, Charyok, Yu-Sul dan Oren-Kwon tetapi yang paling asli dan berunsur Korea adalah Taekyon. Nama Taekyon sering ditulis dengan huruf-huruf Korea, sementara seni-seni lain ditulis dengan hieroglif China.

Taekyon tidak menggunakan kedudukan kaki (stances) yang pelbagai tetapi lebih kepada jenis-jenis tendangan dan teknik sapuan. Matlamat pertempuran dalam Taekyon adalah untuk menewaskan pihak lawan tanpa mencederakannya. Tendangan seringkali dituju ke bahagian bawah paras dada dan sering bergerak secara bulatan dan bukan terus menerjah ke hadapan. Teknik tangan pula digunakan tanpa tumbukan, kebanyakannya menggunakan tapak tangan untuk menolak dan menepis serta teknik pegangan untuk menjerat lawan dan terus menjana tendangan.

Semua seni beladiri bermula dari satu hari di mana manusia perlu mempertahankan dirinya terhadap ancaman musuh iaitu daripada haiwan ganas atau manusia lain, oleh itu asal usul Taekwondo juga perlu bermula dari kaum manusia yang terawal.

tips & perawatan anthurium

Tips & Perawatan Anthurium Spesial

Foto-foto: Adi Cahyo
Cara Tangani Daun Bermasalah
Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.
fokus4.jpg
Beberapa bulan yang lalu, Rudi membeli jenmanii cobra remaja dengan harga Rp 3 juta. Sebagai penghobi pemula, Rudi mengaku masih bingung apa yang harus dilakukan dan apa yang tak harus ia lakukan. Dalam hal itu, metode perawatan yang diketahuinya sangat minim. Baginya, mungkin penyiraman dan pemupukan sudah cukup memanjakan anthuriumnya.
Namun beberapa minggu berselang, bukan keindahan yang ia dapatkan, justru kesuraman daun mulai terlihat. Daun yang semula hijau, lambat laun kian menguning dan keriting. Melihat kejadian itu, Rudi pun panik. Seakan tak tahu apa yang ia lakukan, intensitas penyiraman dan pemupukan pun malah ditambah, demi memenuhi kebutuhan nutrisi tanamannya itu.
Sialnya, bukan kesembuhan dan kesegaran yang ia dapat, beberapa bulan berselang, daun anthuriumnya mulai berubah kuning solid dan akhirnya berguguran. Rasa kecewa jelas terpancar di wajahnya. Pasalnya, bukan harga yang ia sesalkan, harapan agar tanamanya tumbuh besar dan sempurna tak bisa diraih. Jangankan tumbuh bagus, mencapai daun tujuh pun tanamannya tak mampu bertahan.
Masalah yang dihadapi Rudi itu mungkin pernah juga Anda alami. Terutama bagi Anda yang baru beberapa bulan menggandrungi si raja daun asal Brasil ini. Kurangnya pengetahuan tentang pola perawatan hingga intensitas penyiraman dan pemupukan, membuat harapan yang besar pada anthurium jadi sesuatu yang mengecewakan. Bahkan mahalnya harga, tak jarang membuat seseorang jadi paranoid terhadap perawatan.
Beberapa orang menaruh tanaman mahalnya ini dalam ruangan khusus untuk mengkarantina dan menjauhkan kontak dengan orang lain atau tanaman jenis lainnya, agar tanaman tak rusak.

Namun sayangnya, tindakan yang dilakukan secara berlebih tanpa ada ilmu yang mendasarinya ini sangat tidak disarankan. Sebab, menurut Heru Trisaksono dari Ijo Royo Nursery Surabaya, laiknya tanaman yang lain, kehidupan anthurium tak bisa lepas dari faktor lingkungan dan sirkulasi angin yang baik.
Faktor lingkungan biasanya berpengaruh pada suhu, temperatur, dan kelembaban lingkungan hingga sistem pencahayaan. Sedangkan sistem sirkulasi udara, termasuk arah angin masuk dan keluar serta besaran kecepatan angin yang disarankan. Sistem pencahayaan yang baik adalah sekitar 60%, dengan kelembaban cenderung tinggi dan temperatur antara 200 sampai 270 C. Untuk itulah jika ingin mengkarantina anthurium, sebaiknya perhatikan beberapa persyaratan tersebut jika Anda tak ingin kecewa di kemudian hari.
Selain paranoid yang membuat anthurium dikarantina, perawatan over ternyata juga tidak baik buat anthurium. Niat hati mungkin ingin memanjakan anthurium, namun siapa sangka tindakan ini malah jadi boomerang yang dapat menyerang tanaman sewaktu-waktu.
Umumnya, tanda-tanda yang sering muncul pada daun yang diakibatkan karena perawatan over adalah daun berubah jadi warna kuning. Selanjutnya, daun yang menguning itu lambat laun berubah jadi kering dan berwarna kecoklatan. Jika sudah terjadi tahap itu, maka dalam hitungan beberapa hari, daun pun akan berlubang dan rusak.
“Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menangani daun yang sudah menguning, selain menunggu datangnya daun baru dan menghindari kejadian ini terulang pada daun yang lain,” kata Heru.
bersih.jpg
“Untuk itulah, sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan, kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.
Intensitas Panas dan Pupuk
Kuning pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu kurang baik,” tandas Heru.
Itu berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram. Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.
Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.

Harap diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih. Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu, penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6 bulan saja.
usap.jpg
Selain pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.
Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada daun. [adi]
Artikel Terkait :

durian blambangan


Durian Blambangan dan Durian Petruk

durian petrukBuah durian atau yang sering disebut dengan duren merupakan buah yang istimewa. Buah durian tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis. Jenis buah durian sangat beraneka ragam, namun buah durian  unggulan hanya ada beberapa jenis. Diantara buah durian yang menjadi varietas unggul adalah durian Petruk dan durian Blambangan.
Durian Petruk banyak dibudidayakan di daerah Jepara, Jawa Tengah. Durian ini telah mendapat sertifikasi dari Departemen Pertanian Jepara sebagai buah durian varietas unggul. Durian Petruk yang sering disebut sebagai Durian Jepara menjadi varietas yang diunggulkan karena buahnya memiliki rasa yang manis dan lezat. Buah durian Petruk memiliki beberapa keistimewaan unik, diantaranya:
  • Kulit luar buah durian ini tajam meruncing, dengan warna kulit luar hijau kekuningan atau kuning kecoklatan. Dan kulit buah durian ini akan sedikit membelah ketika sudah waktunya matang.
  • Durian Petruk memiliki bau dan aroma buah menyengat yang sedikit menusuk hidung.
  • Daging buah durian Petruk tebal, sedikit berserat, lentur namun tidak lembek. Selain itu, rasa daging buahnya manis murni dengan sedikit rasa pahit.
  • Durian Petruk juga memiliki biji buah yang kecil, sehingga daging buahnya yang tebal nikmat sekali ketika dimakan.
Karena hal tersebutlah, durian Petruk menjadi durian juara yang memikat dan banyak diminati orang.
durian blambanganSelain Jepara, ada juga daerah lain yang menjadi tempat budidaya durian. Daerah tersebut adalah Blambangan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pada tahun 2009, daerah Blambangan menjadi target pemerintah untuk memajukan potensi agro wisata dengan cara melakukan penanaman ribuan pohon durian. Program tersebut telah menjadikan Blambangan sebagai salah satu sentra penghasil durian yang ada di Indonesia. Durian yang dihasilkan di daerah Blambangan pun menjadi terkenal dengan nama Durian Blambangan. Durian Blambangan biasanya matang pada bulan April-Mei. Durian Blambangan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
  • Daging buahnya cukup tebal, dengan warna daging buah kuning pucat.
  • Rasa dari durian Blambangan tidak kalah hebat dengan durian Petruk. Durian Blambangan memiliki rasa yang manis bercampur pahit yang kental, hal ini merupakan salah satu keunggulan dari durian Blambangan.
  • Kulit luar durian Blambangan tidak terlalu tebal sehingga mudah untuk dibuka.
  • Daging buahnya lembut dan tidak banyak mengandung serat.

budidaya ikan lele sangkuriang

Mengapa anda harus membelinya dari www.BibitLele.com? Bukankah masih banyak petani lainnya yang mampu menyediakan bibit lele sangkuriang?"
 

Hal itu wajar anda tanyakan, karena sebagai konsumen, anda pasti ingin mengetahui apa saja kelebihan www.BibitLele.com dan benih yang kami produksi dibandingkan dengan yang lain. Berikut ini adalah penjelasan singkat kami:
  1. Kami berdiri sejak tahun 1991, sudah ribuan pelanggan/petani ikan lele diseluruh Indonesia yang puas dengan pelayanan dari kami.
  2. Pemijahan ikan lele yang kami lakukan dengan cara alami bukan suntik jadi bebas hormon dan aman untuk dikonsumsi serta pertumbuhan akan sangat cepat dibanding teknik budidaya lele yang lainnya ( awas dengan bibit lele Sangkuriang yang asal murah, perhatikan teknik budidaya dan pengalaman dari petaninya jangan sampai salah membeli benih/bibit, mungkin murah sekarang tapi anda akan merugi dikemudian hari karena pertumbuhan lambat)
  3. Pakan untuk bibit lele Sangkuriang kami menggunakan cacing sutra dan pelet ikan ( sumua pakan kami alami/ORGANIK )
  4. Kami memiliki ratusan induk sehingga kami bisa dengan mudah memilih indukan yang benar-benar siap pijah alami agar menghasilakn bibit berkualitas tinggi.
  5. Kami menjual bibit lele secara offline sejak tahun 1991, namun sejak tahun 2009 kami mulai melakukan pemasaran dengan cara online, agar dapat menjangkau seluruh wilayah diIndonesia.
  6. Kami memberikan GRATIS KONSULTASI SAMPAI BISA!! bagi anda yang baru akan memulai ataupun yang sudah berpengalaman dibidang budidaya ikan lele kami siap membantu anda semua.
  7. Kami SPECIAL dalam pengiriman bibit ikan lele Sangkuriang ke seluruh wilayah di Indonesia.
  8. Jenis ikan lele yang kami budidayakan adalah jenis lele sangkuriang dimana memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis ikan lele dumbo
  9. Bagi anda yang sekarang ini sedang membudidayakan lele dumbo dan ingin mencoba lele sangkuriang kami menyediakan bibit lele sangkuriang dengan kualitas terbaik, dan pastinya akan sangat menguntungkan dibandingkan dengan budidaya lele dumbo. 
Kami ingin sekali membatu anda yang merasa kesulitan dalam memperoleh bibit BERKUALITAS.
 

Kualitas Bibit lele Sangkuriang Menjadi Prioritas Kami Sehingga anda akan mendapatkan bibit dengan Kualitas Tinggi

" Kepuasan Anda Adalah Kepuasan Kami Juga "


SUDAH BANYAK SEKALI MITRA KAMI DI SELURUH INDONESIA YANG PUAS DENGAN BIBIT LELE SANGKURIANG KAMI


ANDAKAH BERIKUTNYA......?


Silahkan anda berkonsultasi dengan kami seputar budidaya lele sangkuriang untuk saran ataupun langkah yang dilakukan. Kami siap membantu anda.

Bagi kami, anda bertanya tidak harus melakukan order pembelian. Kami lebih prioritas pada jaringan network yang baik bersama anda.

Kami siap menjawab apapun pertannyaan anda seputar Ternak Lele

manfaat cacing tanah

Manfaat Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)

 
 
 
 
 
 
28 Votes

Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).
cacing tanah2
Cacing tanah mempunyai banyak khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan. Sudah banyak orang yang mengkonsumsi tanpa bersentuhan dengan efek samping.
Beberapa penelitan juga membuktikan adanya daya antibakteri dan protein hasil ekstrasi cacing tanah, yang sanggup menghambat pertumbuhan bakteri gram negarif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonelllathypus.
cacing tanah1
Tidak mengherankan jika cacing tanah bisa dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Ia mampu mengobati berbagai infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag. Bisa juga untuk mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti batuk, asma, influenza, dan TBC.
Bahkan, cacing tanah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, serta menurunkan kadar gula darah pagi penderita diabetes. Selain itu, dapat digunakan untuk mengobati wasir, eksim, alergi, luka, sakit gigi, mengurangi pegal linu akibat keletihan atau akibat reumatik.
cacing tanah3
Cacing tanah juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, terutama meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, bahkan menambah vitalitas seksual kaum lelaki. Tak mengherankan pula jika sekarang banyak dipasarkan kapsul herbal yang berisi ekstrak cacing tanah.
Bukan rahasia lagi jika sebagian prosuk kosmetik juga menggunakan cacing tanah sebagai bahan bakunya, terutama pelembab kulit dan lipstik. Bahkan di beberapa negara maju, cacing tanah diolah menjadi makanan spesial yang nikmat dan kaya nutrisi. Tak hanya itu, cacing tanah juga dapat diolah untuk berbagai keperluan seperti pembuatan pakan ayam dan pellet ikan.
Pakan Unggas dan Ikan
Selain diekstrak untuk keperluan pembuatan obat herbal, cacing tanah juga dapat diolah menjadi pakan unggas dan pakan ikan (pellet). Mengingat banyaknya peternak unggas dan pemubudidaya ikan di Indonesia, pengolahan cacing menjadi bahan pakan ini memiliki prospek cerah.
Di samping kaya protein (50 – 72%), cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino yang sangat penting bagi unggas seperti arginin (10,7%), tryptophan (4,4%) dan tytosin (2,25%). Ketiga asam amino ini jarang ditemui pada bahan pakan lainnya.
Oleh karena itu, cacing tanah memiliki potensi baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas dan dapat menghemat pemakaian bahan dari biji-bijian sampai 70%. Meski demikian, penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20% total ransum.
Pemanfaatan cacing tanah untuk ransum unggas relatif mudah. Bisa diberikan dalam bentuk segar atau dijadikan tepung cacing untuk dicampurkan bersama bahan-bahan penyusun ransum unggas lainnya seperti jagung, dedak, konsentrat, dan sebagainya.
Pellet Ikan
Untuk membuat pellet ikan, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah telur ayam yang telah direbus (diambil kuningnya saja), tepung kanji, terigu, dedak, dan tepung cacing. Semua bahan ditimbang, sesuai dengan analisis bahan. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah alat penggiling tepung, alat penggiling daging dan baskom.
Sebelumnya, kita mesti mengolah dulu cacing segar menjadi tepung. Caranya, cacing segar dipisahkan dari medianya, kemudian dicuci dan dibilas dengan air bersih serta ditimbang.
Cacing ditebar diatas seng, kemudian dijemur di bawah terik matahari selama sehari. Jika sudah kering, cacing dapat dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung. Tepung cacing ditimbang dan siap digunakan.
Jika ingin membuat pellet dengan kadar protein 35%, maka formula ransumnya terdiri atas tepung cacing (47%), telur ayam (20%), dedak (18%), terigu (14%), dan kanji (1%). Campurkan semua bahan, kemudian diaduk hingga merata. Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi liat. Tapi ingat, jangan terlalu banyak memberi air, karena dapat mengurangi daya simpannya.
Adonan yang sudah liat bisa dicetak dengan mesin penggiling daging, sehingga menghasilkan pellet basah yang panjangnya seperti mi. pellet yang masih basah dipotong (misalnya sepanjang 0,5cm) sehingga membentuk butiran-butiran.
Karena masih mengandung air, pellet dijemur dulu dibawah terik matahari, sampai kering sehingga dapat disimpan dalam waktu lama. Sekarang pellet sudah jadi dan siap digunakan. Kalau mau dijual, masukkan ke kantong plastik dengan bobot tertentu.

Kumpulan Artikel Motivasi Mencapai potensi hidup yang maksimal





Kumpulan Artikel Motivasi

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !